DEDIKASI TINGGI UNTUK PETANI NEGERI
Tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa adalah agen perubahan. Kata-kata tersebut melekat dikalangan mahasiswa sendiri. Banyak hal memang yang dapat dilakukan sebagai mahasiswa untuk merubah paradigma bahwa kuliah hanya untuk mengejar prestasi akademisi saja. Tetapi lebih dari itu, mahasiswa dapat melakukan banyak hal diluar hal tersebut seperti mengikuti organisasi intra dan ektra kampus, bahwa dengan mengikuti kegiatan tersebut dapat menambah skill dan pengetahuan baru yang dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa.Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi bekal bagi para mahasiswa di masa mendatang untuk terjun langsung ke masayarakat luas. Alangkah hebatnya bila saat masih kuliah mahasiswa dapat membantu masyarakat menengah kebawah memberikan solusi agar dapat terbebas dari kemiskinan.Hal tersebut sejalan dengan yang telah dilakukan oleh tim magang kerja di bawah naungan Brawijaya Agro Ventura, Unit Stabilitas Pangan Desa, dan Rukun Wisata yang telah mendedikasikan waktu, pikira dan tenaga untuk petani yang tersebar di berbagai wilayah di Malan, Pasuruan dan Blitar. Salah satu contoh kegiatan terletak di Bromo Tengger Semeru. Disana tim magang mendampingi para petani kentang, bawang dan peternak sapi untuk membantu dalam berbagai hal. Diantaranya adalah penyuluhan pertanian, manajemen pengelolaan keuangan USPD dan memberikan pengetahuan tentang dunia pertanian yang selama ini didapatkan mahasiswa dari perkuliahan.Tim magang kerja ini berjumlah 6 orang yang dibagi rata pada program BAV, USPD dan Rukun Wisata. Keberadaan tim magang kerja memang masih dalam taraf belajar dan mengeksplor hal-hal baru, tetapi semangat dan dedikasi untuk membantu dan memberikan perubahan itulah yang terpenting. Pada program USPD, tim magang kerja sudah sedikitnya mengirim 4 kwintal gula dan 1 kwintal beras yang dikirim secara berkala tiap minggunya dalam selang waktu dari bulan akhir juli hingga sekarang.Dalam menangani masalah pertanian sangatlah diperlukan kontribusi dan dedikasi yang kuat sehingga dapat memberikan solusi yang terbaik demi menuntaskan masalah petani dari jurang kemiskinan. Memang menuntaskan kemiskinan butuh waktu yang relatif lama demi mencapai tujuan dari program-program tersebut. Tetapi setidaknya dari tim magang dapat sedikit memberikan ilmu yang telah dipelajari dariperkuliahan kepada petani tentang manajemen yang baik dalam pertanian. Kemudian untuk mahasiswa dapat belajar dan mendapat pengalaman baru, yang sebelumnya hanya mendapatkan teori-teori dalam perkuliahan kemudian diaplokasikan langsung kelapang dan masyarakat. Semoga bermanfaat. (autis/leo)
Tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa adalah agen perubahan. Kata-kata tersebut melekat dikalangan mahasiswa sendiri. Banyak hal memang yang dapat dilakukan sebagai mahasiswa untuk merubah paradigma bahwa kuliah hanya untuk mengejar prestasi akademisi saja. Tetapi lebih dari itu, mahasiswa dapat melakukan banyak hal diluar hal tersebut seperti mengikuti organisasi intra dan ektra kampus, bahwa dengan mengikuti kegiatan tersebut dapat menambah skill dan pengetahuan baru yang dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa.Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi bekal bagi para mahasiswa di masa mendatang untuk terjun langsung ke masayarakat luas. Alangkah hebatnya bila saat masih kuliah mahasiswa dapat membantu masyarakat menengah kebawah memberikan solusi agar dapat terbebas dari kemiskinan.Hal tersebut sejalan dengan yang telah dilakukan oleh tim magang kerja di bawah naungan Brawijaya Agro Ventura, Unit Stabilitas Pangan Desa, dan Rukun Wisata yang telah mendedikasikan waktu, pikira dan tenaga untuk petani yang tersebar di berbagai wilayah di Malan, Pasuruan dan Blitar. Salah satu contoh kegiatan terletak di Bromo Tengger Semeru. Disana tim magang mendampingi para petani kentang, bawang dan peternak sapi untuk membantu dalam berbagai hal. Diantaranya adalah penyuluhan pertanian, manajemen pengelolaan keuangan USPD dan memberikan pengetahuan tentang dunia pertanian yang selama ini didapatkan mahasiswa dari perkuliahan.Tim magang kerja ini berjumlah 6 orang yang dibagi rata pada program BAV, USPD dan Rukun Wisata. Keberadaan tim magang kerja memang masih dalam taraf belajar dan mengeksplor hal-hal baru, tetapi semangat dan dedikasi untuk membantu dan memberikan perubahan itulah yang terpenting. Pada program USPD, tim magang kerja sudah sedikitnya mengirim 4 kwintal gula dan 1 kwintal beras yang dikirim secara berkala tiap minggunya dalam selang waktu dari bulan akhir juli hingga sekarang.Dalam menangani masalah pertanian sangatlah diperlukan kontribusi dan dedikasi yang kuat sehingga dapat memberikan solusi yang terbaik demi menuntaskan masalah petani dari jurang kemiskinan. Memang menuntaskan kemiskinan butuh waktu yang relatif lama demi mencapai tujuan dari program-program tersebut. Tetapi setidaknya dari tim magang dapat sedikit memberikan ilmu yang telah dipelajari dariperkuliahan kepada petani tentang manajemen yang baik dalam pertanian. Kemudian untuk mahasiswa dapat belajar dan mendapat pengalaman baru, yang sebelumnya hanya mendapatkan teori-teori dalam perkuliahan kemudian diaplokasikan langsung kelapang dan masyarakat. Semoga bermanfaat. (autis/leo)
