Setelah keberhasilan simulasi lele, tim BAV mencoba mengembangkan pola kemitraan pada komoditi ikan gurami. Pada tahap awal pembesaran bibit menjadi pilihan utama. Berbagai ukuran bibit akan diujicoba pada enam kolam besar ukuran 5×15 meter. simulasi dilakukan untuk melihat bagaimana margin untuk masing-masing sistem. Berbekal pengalaman dan kemampuan mitra, BAV mulai konfiden memasuki dunia investasi perikanan untuk petani gurem. Petani yg selama ini tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah. Bravo BAV.... sukses selalu........!

more »

Setelah satu tahun dititipkan pada petani-petani mitra, maka tim BAV mulai mengumpulkan sapi-sapi tersebut pada satu mitra sasaran. Dengan cara ini maka mitra sasaran akan mengelola sapi perah hingga lima sampai sepuluh ekor sehingga mencapai titik keekonomisan. Pola bantuan sapi yang hanya menambah satu hingga dua sapi pada petani tidak mungkin mampu mengangkat pendapatan mereka secara signifikan. Pola yang dikembangkan oleh BAV ini memberi kesempatan pada petani untuk meningkatkan pendapatannya tanpa harus menunggu lama. Dengan pola ini memungkinkan BAV mempersiapkan sapi-sapi bakalan yang baru sementara mitra sasaran akhir dipersiapkan secara teknis dalam satu tahun. Pemberdayaan melalui kemitraan dengan demikian betul-betul mampu secara signifikan meningkatkan pendapatan peternak. Bravo BAV..... Sukses selalu...! more »

Lele tak pernah menurun daya tariknya bagi para penggemar ikan. berton-ton lele tiap hari dikirim ke Malang dan Surabaya tetap saja kurang permintaan. Kondisi ini yang mendasari tim BAV mngembangkan kemitraan budidaya lele. Bertempat di desa Siraman simulasi tim BAV untuk mencari fase terbaik untuk investasi telah membuahkan hasil. Dengan cara konvensional dari empat Kwintal bibit lele tim mampu memanen sebanyak tujuh kwintal hanya dalam waktu 18 hari. Dari seluruh fase, maka fase penggemukan ternyata memberikan peluang lebih baik daripada fase-fase bibit ataupun pembesaran. Jangka waktu tebar bibit dan panen yang tidak terlalu lama mengurangi resiko fluktuasi harga. selain itu resiko kematian juga sangat kecil karena pemindahan bibit dilakukan pada usia yang sudah tidak rentan lagi. Meneliti dan berbisnis dengan petani gurem ternyata tidak selalu rumit dan tidak menguntungkan. Selamat tim BAV sukses selalu.....! more »

Kolam lele mitra BAV. Setelah terhambat karena kemarau panjang akhirnya kemitraan dengan petani ikan dapat terwujud. Bertempat di Desa Siraman, Kabupaten Blitar, Brawijaya Agro-ventura mencoba menebar benih lele pada kolam semi permanen Bapak Jaiman. Pengalaman beliau sebagai ketua kelompok tani ikan diyakini oleh Tim BAV sangat menunjang keberhasilan usaha. BAV adalah lembaga pembiayaan pertanian rintisan Laboratorium Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat UB yang didedikasikan untuk membangun sistem pembiayaan bagi petani gurem. Sebagai lembaga rintisan, maka BAV selalu mengedepankan kehati-hatian dalam berinvestasi. Pola-pola investasi yang dikembangkan akan menjadi model pembiayaan bagi petani gurem sebagai ganti lembaga perbankan selama ini. Konsen BAV adalah pembiayaan pertanian dengan skala kecil dan menengah yang selama ini agak susah menyesuaikan dengan ritme bank konvensonal untuk mendapatkan pembiayan. BAV menjadi intrumen alterntif non-bank bagi petani kecil... Bravo BAV, sukses selalu...........!

more »

Setelah cukup lama menunda investasi produk horti teritama kentang tahun 2015 menjadi tonggak baru BAV untuk kembali melirik sektor ini. Bromo dipilih karena differensiasi peyani cukup besar disana dimana petani gurem mendominasi struktur sosial. Kepemilikan lahan berlereng dalam luasan-luasan kecil menjadi tantangan tersendiri bagi tim BAV. Alam adalah tantangan utama selain harga produk yg sangat fluktuatif. Jika pada tahun2 sebelumnya BAV fokus pada produksi, maka saat ini BAV akan fokus pada pemasaran. Bravo... BAV semoga sukses...!

more »

Brawijaya Agroventura kembali mensimulasi pola kerjasama bidang perikanan seyelah tertunda cukup lama akibat kekurangan ahli dibidang perikanan. Berlokasi didesa Siraman Blitar, BAV akan memperbaiki kolam-kolam petani yang rusak untuk dimaksimalkan fungsinya. Ketiadaan sumber pendanaan menyebabakan petani ikan enggan berinvestasi terutama dimusim yang kurang betsahabat. Padahal ikan telah menjadi kebutuhan pokok saat ini. Pwrmintaan terus meningkat seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan untuk kesehatan. Bravo BAV.... Semoga berhasil...

more »

Bertempat di Desa Waturejo, Ngantang, Jawa Timur petugas BAV melakukan kontrol rutin pada kandang pemeliharaan sapi. Bekerjasama dengan mitra-mitra lokal, dalam waktu delapan bulan bakalan mulai bunting antara 4 hingga 6 bulan. Setelah terseleksi, maka sapi-sapi berkualitas baik akan dipelihara sementara yang buruk akan dilepas ke pasaran. Meski demikian rata-rata BAV masih mendapatkan 25% keuntungan dari investasi. Meskipun mendapat paparan bencana gunung Kelud, bakalan BAV tetap tumbuh dengan baik dengan pendampingan yang terus menerus dari Tim BAV.

more »

Tim BAV beserta mahasiswa magang kerja dari Universitas Brawijaya mencoba untuk mengkanvasing Pisang mas kwalitas B+ untuk melayani pelanggan sekmen menengah. Segmen kelas menegah selama ini mendapatkan pisang mas melalui supermarket yang harganya relatif mahal karena pengambilan marjin terlalu besar. Ongkos operasional supermarket mendorong harga ditingkat konsumen empat kali daripada tingkat produsen. Karena itu pisang mas masih menjadi barang mahal bagi mereka. BAV berkomitmen untuk merasionalkan harga tingkat konsumen sekaligus memberi margin lebih baik bagi petani. menggunakan merk USPD fruit, BAV akan menjadi mitra strategis petani untuk menguasai pasar buah pisang mas. Bravo BAV... more »

Tanpa terasa investasi penyediaan bibit sapi perah berkualitas BAV bekerjasama dengan mitra-mitra di Desa Watu Rejo telah berjalan hampir 9 bulan. Sudah ada empat sapi yang bunting untuk ditunggu masa lactasinya sekitar 6 bulan lagi. Jika sudah hamil besar, maka BAV menawarkan kepada mitra apakah bibit tersebut dipelihara sendiri atau akan diperas dengan konsekwensi mengembalikan investasi BAV dan keuntungannya setelah dipotong bagian petani. Dalam istilah lokal ini dinamakan "Jojogi" atau membayar selisih harga waktu beli dan jual bagian investor. Rata-rata keuntungan sebenarnya duakali lipat dari pembelianawal meskipun belum dipotong inflasi. Tapi secara umum selain menguntungkan pola yang dikembangkan BAV memberi ruang bagi peternak untuk memiliki sapi atau menambah jumlah sapi mereka.   more »

Setelah mengalami sakit "Gudik" kondisi kesehatan kambing-kambing yang digemukan mitra BAV di Dampit mulai membaik. Kondisi kandang yang kurang sehat disertai makanan yang masih basah memicu munculnya parasit-parasit pemicu "Gudik". Nama kedokteran penyakit ini adalah Sarcoptic Mange. Penyakit ini disebabkan oleh tungau parasit Sarcoptes scabiei. Jenis tungau ini masuk melalui kedalam jaringan kulit. Tungau ini mengakibatkan pembengkakan dan bintik-bintik yang disebabkan kalenjar rambut yang terhambat. Penyakit ini sering terjadi pada kambing muda, kambing yang sedang bunting dan kambing perah. Pengobatan dapat dilakukan dengan injeksi (suntik) Ivermectin atau cara tradisional dengan daun Jarak pagar, meniran, atau pucung. Jika tidak ada aral melintang maka seluruh kambing mitra ini dapat dilepas nanti saat Iedul Adha. 

more »